Wisata heritage makam Menir Van Dinger

Kota Batu punya wisata beritahu ini salah satunya.Cagar alam Makam Dinger Kota Batu, banyak menyimpan misteri tentang sosok Tuan Dinger, sehingga bangunan kuno ini pun dinamakan "Makam Dinger". Siapakan Van Dinger ? Penghuni bangunan tua yang disebut dengan makam Dinger, terletak di Desa Tulungrejo-Bumiaji-Kota Batu, Malang Jawa Timur. Siapakah dia?
Berikut 10 Mitos dan fakta tentang Van Dinger :
Makam Dinger
endikguide  Dusun Junggo 
1. Ia adalah seorang tuan tanah dimasa penjajahan Belanda yang dipanggil Tuan Dinger.

2.Wilayah otoritas dibawah pimpinan Dinger pada masa kolonial Belanda, di kota Batu bagian utara yang kini dikenal sebagai Dusun Junggo.

3. Bangunan tua bersejarah peninggalan zaman Belanda yang di dirikan pada tahun 1917 tersebut mulai rusak. Bangunan kuno tersebut juga mulai retak. Kesan angker semakin terlihat dengan tumbuhnya ilalang, lumut dan rumput di sekitar bangunan.
4. Terdapat kolam kuno di belakang bangunan yang kini hanya menjadi gundukan tanah, dikarenakan tanah di sekitar makam tersebut menjadi milik perorangan, dan oleh pemilik tanah yang baru kolam kuno tersebut dibongkar.

5. Bangunan kuno “Makam Dinger” tersebut dijadikan cagar budaya oleh pemerintah kota Batu. Makam itu telah dilindungi pasal 66 ayat 1 dan 2 tentang larangan merusak bangunan cagar budaya. Untuk kamu yang penasaran dengan wisata berbau mistis di Kota Batu bisa datang ke Dea Bumiaji Kota Batu.

6. Observasi penggalian makam Dinger akan dijadwalkan Agustus tahun 2015. Tujuan penggalian yaitu untuk melihat dan survey kondisi di bawah tanah Makam Dinger, sekaligus memastikan adanya barang berharga dan temuan lain.

7. Bagian bawah pintu masuk menjadi tempat pembuangan sampah pertanian. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan cagar budaya yang sebenarnya sangat perlu dijaga.

8.Sering terlihat penampakan oleh warga yang diduga itu adalah arwah gentayangan dari sosok Tuan Dinger. Selain itu penampakan hantu tanpa kepala juga sering menjadi isu yang hangat dibicarakan warga, penampakan itu terjadi di sekitar bangunan pada malam hari. Siang hari pun bangunan ini akan terlihat angker.

9. Tragedi pembunuhan melibatkan seorang panglima asal Jawa yang membalas dendam untuk        perlakuan kejam yang dilakukan oleh Tuan Dinger terhadap rakyat pribumi. Tidak hanya Tuan Dinger dan istrinya yang dipenggal kala itu, Antek-antek yang merupakan darah jawa juga menjadi sasaran si panglima.

10. Sosok Tuan Dinger dikenal sebagai orang yang kejam, tapi memiliki paras yang   tampan.

        Namun semenjak tahun 1990-an, kolam dan pepohonan yang ada di sekitar makam mulai dijarah dan difungsikan sebagai lahan pertanian. Lebih memprihatinkan, lahan di sekitar situs berubah menjadi hak milik perorangan sehingga situs tersisihkan dan kurang diketahui keberadaannya . Dimana  di makan Tuan Van Dinger ini dulunya di kelilingi oleh danau jadi ada jembatan yang menghubungkan. Banyak tumbuh tanaman bunga dahlia yang menghiasi danau tersebut
         Sebenarnya Cagar Budaya Indonesia sangatlah banyak yang diyakini masih belum diketahui. Menurut Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kota Batu terdapat  50 lebih cagar budaya di Kota Batu, baik itu berupa situs, bangunan, benda, dan struktur. Termasuk dalam objek wisata bersejarah “Makam Dinger” memiliki struktur bangunan kuno yang bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Selain bersejarah, kawasan Kota Batu memiliki pesona alam yang sungguh

         Bangunan berkubah ini dibangun pada 1917 dan difungsikan sebagai makam keluarga Meneer Dinger. “Tuan Dinger adalah salah satu penguasa tanah di sini, sama seperti Tuan Gabes dan Tuan Pool,” ungkap Mbah Suparno dalam suatu wawancara.
       Sebagai orang yang tahu persis keberadaan bangunan ini, Suparno mengungkapkan, daerah sekitar makam Dinger dulunya merupakan daerah pengolahan kulit kina yang sering disebut sebagai daerah brak seng (tumpukan seng).
       Sedangkan daerah sisi timur makam Dinger merupakan daerah penghasil kopi Robusta yang kini daerah tersebut lebih dikenal sebagai Kampung Besta. Tuan Dinger sebenarnya meninggal dan dimakamkan di Belanda. Namun karena wasiatnya, ia meminta agar saat meninggal nanti dimakamkan di Junggo. Entah mengapa. Namun yang pasti Junggo atau Djoenggo merupakan daerah yang asri dan nyaman sehingga menjadi tempat singgah para tuan dan noni Belanda.
Bahkan sampai akhir hayatnya, banyak pula yang ingin dimakamkan di daerah ini. “Jisime ndisik digowo kambek montor muluk nang kene (jasadnya dulu dibawa ke sini menggunakan pesawat terbang),” kenang warga sekitar
         Entah mitos dan misteri apa yang kini hinggap di benak masyarakat tentang situs ini. Yang jelas menjadi kewajiban bersama untuk menjaga serta merawat berbagai peninggalan yang ada. Syukur-syukur jika mampu menambah pendapatan yang nantinya bisa memakmurkan warga sekitar


Info Wisata Kota Batu
081333196339
Belum Ada Komentar :
Tambahkan Komentar
Comment url